Kak Rina: "Jadi editor itu menyenangkan."

Kak Rina
Teman-Teman pasti sudah tahu sedikit tentang editor. Yup, editor adalah seseorang yang salah satu tugasnya mengedit naskah. Jika ada kata yang salah tulis, editor membenarkannya. Jika ada kalimat yang kurang enak dibaca, editor yang memperbaikinya. Selain itu, editor juga harus pandai mengemas buku. Kavernya mau seperti apa, jenis hurufnya ingin yang kayak bagaimana, dan lain sebagainya. Jika konsep pengemasannya sudah oke, editor akan membicarakannya lebih lanjut dengan desainer grafis, dan desainer grafis itulah yang akan mewujudkan konsep sang editor menjadi sebuah visual/gambar yang menarik. Kira-kira seperti itulah salah satu tugas seorang editor? Pusing? Sulit? Ah, enggak juga, kok. Selama kamu mencintai buku, kamu pasti akan senang menjalani profesi tersebut. Kira-kira, apakah kamu ingin menjadi seorang editor? Kalau kepalamu mengangguk, baca saja wawancara PCPK dengan seorang editor novel dari penerbit Noura Books. Selamat membaca ^__^


Halo, Kak! Apakabar?
Halo juga ... aku selalu bahagia, dong ;p

Kalau boleh tahu, nama Kakak siapa?
Boleh, namaku Rina.

Di penerbit Noura Books, Kak Rina bekerja di bagian apa?
Aku kerja di bagian redaksi, sebagai editor novel.

Oh … Kak Rina itu editor novel. Hmm … memangnya editor itu kerjanya apa aja ya, Kak?
Kerjanya cari inspirasi ... hehehe… editor di Noura Books adalah penanggung jawab yang mengawasi proses terbitnya sebuah buku, mulai dari proses edit sampai ide pengemasan.

Ternyata tugas editor itu banyak juga ya, kirain hanya mengedit naskah saja. Hehe. Terus, Kak, kalau ingin menjadi seorang editor, kira-kira apa saja ya persyaratannya?
Syarat utamanya bisa membaca dengan baik dan benar dan tahu gosip-gosip perbukuan di Indonesia dan seluruh dunia. Syarat tambahannya harus selalu tahu perkembangan yang ada di sekitar kita, mulai dari gosip tante-tante RT sampai masalah politik tingkat dunia ;p

Hehehe. Kak Rina bisa saja. Oke, Kak, persayaratannya sudah dicatat, nih ^_^. Terus, naskah seperti apa sih yang akan lolos seleksi dan akan diterbitkan?
Naskah yang punya tema menarik dan menawarkan nilai-nilai positif. Kalau bisa yang ceritanya juga lucu ;D

Oh gitu … catat lagi, ah! Kalau ada naskah yang ditolak, apakah Kak Rina akan memberikan alasannya?
Pastinya dong, setiap menolak tentu kita punya alasan dan alasan itu perlu disampaikan kepada penulis, supaya penulis tahu kalau memang ada kekurangan dan bisa memperbaiki kekurangannya itu.

Iya ya, Kak. Jadi dari kesalahannya itu penulis bisa belajar lebih baik lagi. Supaya karya berikutnya lebih oke dan bisa diterima oleh penerbit. Oh iya, apakah Kak Rina bahagia menjadi seorang editor? Kenapa?
As I said adik manis, Kakak selalu bahagia. Jadi editor itu menyenangkan, bukan cuma dapet buku gratis tapi juga bisa ketemu orang-orang yang bisa selalu memberi kita inspirasi dan semangat baru buat belajar dan terus maju. Bisa ketemu artis juga lho ... khekhekhekhe..

Wah, sudah dapat buku gratis, ketemu artis pula? Mau, dooong! Hehe. Hmm … nanya apa lagi ya. *mikir sambil makan kerupuk* Aha, saya dapat pertanyaan lagi, nih. Hmm … apakah seorang editor harus gemar membaca buku? Kenapa?
Harus enggak ya ... hehehe. Kalau menurut Kakak pribadi sih, enggak harus gemar baca yang penting bisa membaca dengan baik dan benar aja. Kakak sendiri bukan orang yang suka membaca buku dan lebih memilih nonton film daripada baca buku, tapi bisa juga jadi editor. Hehehe ....

Wah, seharusnya Kakak jadi editor film, tuh. Hehe. Salut buat Kak Rina. Lanjut ya, terus bagaimana tanggapan Kak Rina tentang serial Penulis Cilik Punya Karya?
Wuidih ... PCPK tuh juara banget. Bener-bener penulis berbakat semuanya ... pokonya 4 thumbs up buat penulis PCPK.

Enggak sekalian lima jempol, Kak, pinjem jempol tetangga? Hihi. Oke, punya kata-kata terakhir untuk para penulis cilik Indonesia?
Semoga temen-temen PCPK tetap semangat menulis dan bisa mengajak teman-temannya yang lain untuk bisa menulis juga. Menulis bukan cuma bisa jadi ajang berbagi kisah dan ide kreatif, tapi juga bisa jadi sarana melestarikan budaya bahasa Indonesia yang hampir punah. (enggak cuma hewan lho yang bisa punah ;p)

comment 1 komentar:

Edit Video Semarang on 29 Juni 2016 pukul 12.41 mengatakan...

Pertamaxxx ...
EDITING VIDEO SEMARANG
Salam kenal , editing memang menyenangkan

Posting Komentar

Jangan malu-malu berkomentar, ya.


 
Powered by Blogger